Jumat, 24 Mei 2013

Laporan Kegiatan Akhir Keperawatan 5


SISTEM LAPORAN KEGIATAN Tn. A
RUANG DAHLIA DI RS YUKUM MEDICAL CENTER

LAPORAN TUGAS AKHIR

 










Disusun Oleh :


Nama                            :
NIS                                :
Jurusan                        : Keperawatan





Ruangan                      : Dahlia
Tanggal Pengkajian     : 25 April 2013
Pukul                           : 11.05

I.                   DATA DASAR

A.    Identitas Pasien
1.      Nama                                 : Tn. A
2.      Usia                                   : 34 Tahun
3.      Status Perkawinan                        : Kawin
4.      Pekerjaan                           : Wiraswasta
5.      Agama                               : Islam
6.      Pendidikan                                    : SMA
7.      Suku                                  : Batak
8.      Bahasa yang digunakan    : Indonesia
9.      Alamat tempat tinggal      : Bakung Rayu RT 01/02
10.  Tanggal masuk RS            : 22-04-2013
11.  Diagnose Medis                : Obs. Febris

B.     Sumber Informasi
1.      Nama                                 : Ny. S
2.      Usia                                   : 28 Tahun
3.      Pekerjaan                           : Ibu Rumah Tangga
4.      Agama                               : Islam
5.      Pendidikan                                    : SMA
6.      Alamat                              : Bakung Rayu RT 01/02

II.                Riwayat Kesehatan

1.      Keluhan Utama
-            Paliatif (P)            : Os mengatakan mual dibagian perut, kepala pusing,
   nafsu makan berkurang.
-            Quantity (Q)         : Dengan istirahat mual masih dirasakan
-            Region (R)            : Mual dirasakan dibagian perut
-            Skala (S)               : Mual dirasakan seperti mau muntah
-            Time (T)                : mual dirasakan selama 2 hari.

2.      Keluhan Penyerta        : Pusing, mual, nafsu makan berkurang.

C.     Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Os mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, os mengatakan tidak mempunyai riwayat kecelakaan, sebelumnya os belum pernah masuk Rumah Sakit, os tidak pernah mempunyai riwayat penyakit kronis dan tidak mempunyai riwayat operasi.

D.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Os mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor resiko.


E.     Riwayat Psikososial Spiritual
Os mengatakan selama dirawat di Rumah Sakit, istri dan keluarganya selalu memberikan support, os dapat berkomunikasi dengan baik, os mengatakan beragama Islam os selalu berdoa kepada Allah SWT agar cepat sembuh dari penyakitnya.

F.      Lingkungan
Os mengatakan lingkungan rumahnya bersih, tidak ada polusi dan tidak bahaya. Os mengatakan lingkungan pekerjaannya bersih dan tidak bahaya.

G.    Pola kebiasaan sehari-hari saat di Rumah Sakit
1.      Pola Nutrisi
Os mengatakan makan secara oral, selama dirawat di Rumah Sakit os mendapat makan 3x sehari tetapi os tidak pernah menghabiskan makanannya karena nafsu makan berkurang.
Selama sakit os mengatakan nafsu makan berkurang karena os merasakan perutnya mual. Os mendapatkan makanan tambahan dari keluarga yang menjengkuk, os mengatakan tidak ada pantangan makan.

2.      Pola Eliminasi
a.       BAK
Os mengatakan BAK + 3-4 x sehari dengan waktu tidak menentu. Jumlah + 200 cc / BAK dengan warna kuning jernih dan bau.
b.      BAB
Os mengatakan BAB 1 x / sehari dengan waktu tidak menentu, dengan konsisten padat berwarna kuning dan berbau dengan jumlah + 100 cc/ hari, pada saat BAB os mengatakan tidak merasakan perut terasa sakit, pada saat BAB os tidak menggunakan pencahar.

3.      Personal Hygiene
Os mengatakan selama dirawat os melakukan personal hygiene dengan waktu tidak menentu, dan os mengatakan tidak pernah melakukan oral hygiene (menggosok gigi) selama dirawat di Rumah Sakit, os juga tidak pernah melakukan cuci rambut selama dirawat di Rumah Sakit.

4.      Pola Istirahat dan Tidur
Os mengatakan tidur selama 10 jam dengan tidur siang 2 jam dan malam 8 jam, sebelum tidur os tidak menggunakan obat tidur, sebelum tidur os membaca doa terlebih dahulu.

5.      Pola Aktivitas dan Latihan
Os mengatakan sebelum sakit jarang melakukan olahraga, os tidak memiliki keluhan saat beraktivitas, pada saat sakit os memiliki keterbatasan untuk beraktivitas seperti (mandi,menggunakan pakaian dan berhias) os sibantu oleh sang istri.

6.      Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Os mengatakan selama sakit tidak pernah merokok, os juga tidak memiliki kebiasaan minum-minuman keras dan tidak ketergantungan obat.



H.    Pengkajian Fisik

1.      Pemeriksaan Umum
Kesehatan os composmetis, tekanan darah 100/60, Nadi 80,
pernapasan 22 suhu 36oc, Tinggi Badan 158 cm dan Berat Badan 59 Kg.

2.      Pemeriksaan Fisik Persistem
Posisi mata os simetris antara kanan dan kiri, pergerakan bola mata kesegala arah, kornea jernih, pupil isokor, tidak terdapt tanda-tanda radang, tidak menggunakan alat bantu pengelihatan.
Posisi telinga os simetris, tidak terdapat tanda-tanda radang, fungsi pendengaran os baik, os tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Os tidak memiliki kesulitan / gangguan berbicara, os dapat berbicara dengan jelas.
Jalan nafas os baik, os tidak pernah merasakan sesak nafas. Irama nafas teratur, os tidak menggunakan obat bantu nafas dan tidak menggunakan alat bantu nafas.
Keadaan mulut os bersih, os tidak mengalami kesulitan menelan. Kekuatan rambut baik, warna rambut hitam, keadaan rambut bersih. Keadaan kuku os bersih, warna kulit sawo matang tidak terdapat tanda-tanda peradangan pada kulit, dan juga tidak terdapat luka maupun dekubitus.
Anggota tubuh os lengkap, tidak terdapat keterbatasan dalam pergerakan, tidak terdapat kelainan bentuk otot dan tulang tidak ada tanda-tanda radang pada sendi, os juga tidak menggunakan alat bantu pergerakan.










Laporan Kegiatan Akhir Keperawatan 4

SISTEM LAPORAN KEGIATAN Ny. Elyana
RUANG RB DI RSI ASY-SYIFAA

LAPORAN TUGAS AKHIR

 










Disusun Oleh :


Nama                            :
Jurusan                        : Keperawatan


A. Latar Belakang
Mual muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu
Mual muntah terjadi pada 60%-80% primi gravida, dan 40% - 60% multi gravida. Satu diantara 1000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Oleh sebab itulah kelompok mengangkat kasus tersebut untuk diseminarkan sebagai bahan untuk tambahan pengetahuan petugas kesehatan dalam mengangani dan membantu pasien yang menderita Hiperemesis Gravidarum

Konsep Dasar Medis
1.         Pengertian :
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.

2.         Etiologi:
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a.       Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b.       Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c.       Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
d.       Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien.

3.         Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

4.         Gejala Dan Tanda
Hiperemesis   gravidarum,   menurut   berat   ringannya   gejala   dapat   dibagi   dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1.        Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
2.        Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3.        Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
5.         Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan  yang  berminyak  dan  berbau   lemak  sebaiknya  dihindarkan.   Makanan  dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

Konsep Dasar Keperawatan
A.Pengkajian Data Fokus
a.         Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
b.        Integritas ego
Konflik   interpersonal   keluarga,   kesulitan   ekonomi,   perubahan   persepsi  tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c.         Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih  Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.
d.        Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e.         Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
f.         Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
g.        Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
                   
h.        Interaksi sosial
Perubahan  status kesehatan/stressor kehamilan,  perubahan  peran,  respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i.          Pembelajaran dan penyuluhan
-           Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama
-           Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
-           Turgor kulit, lidah kering
-           Adanya aseton dalam urine
j.          Pemeriksaan diagnostik
-            USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
-            Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
-            Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.        Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
2.        Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3.        Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4.        Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan.

C.    RENCANA KEPERAWATAN

Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan
INTERVENSI
RASIONAL
1.      Tentukan  frekuensi  atau  beratnya mual/muntah.





2.     Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.

3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar.
4.     Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
1.    Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar  hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester
2.    Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.

3.    Sebagai   indikator   dalam   membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.


4.    Membantu  dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
3.      Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan
INTERVENSI
RASIONAL
1.    Anjurkan   klien   membatasi   aktifitas dengan isrirahat yang cukup.


2.    Anjurkan   klien   untuk   menghindari mengangkat berat.

3.    Bantu klien beraktifitas secara bertahap.

4.    Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi.
1.    Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus.
2.    Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.
3.    Aktifitas  bertahap  meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.
4.    Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.


Keluhan Utama         :
Muntah-muntah, mengeluh nyeri pada daerah ulu hati dan tampak lemah
Riwayat Keluhan      :
Klien mual muntah pada saat setiap habis makan yang dirasakan sudah sejak umur kehamilan 8 minggu yang lalu. Klien belum pernah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah sakit). Klien merasa mual dan muntah tidak ada perubahan dan berat badan tidak sesuai dengan umur kehamilannya

Kebutuhan Dasar Khusus
 A.     Istirahat – tidur
Ibu mengatakan tidak bisa tidur siang , pucat,lemah dan kelelahan, tidur malam kurang lebih 5-6 jam. Tampak lingkaran hitam pada mata. Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah, Klien hanya terbaring ditempat tidur
Lingkaran hitam tampak pada mata

DAFTAR MENU KLIEN
WAKTU
JENIS MAKANAN
JUMLAH
PAGI
Nasi
Sayur
Telur/ikan
Air putih/susu
1 piring
Scukupnya
1 butir/1 potong
1gelas
SIANG
Nasi
Sayur
Ikan/daging
Tempe/Tahu
Jeruk/pisang/langsat
Air putih
1 piring
secukupnya
1 potong
1 potong
1 potong
1 gelas
MALAM
Nasi
Sayur
Ikan/telur
Air putih
1 piring
secukupnya
1 potong/1 buah
1 gelas
B.    Penyuluhan dan pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, pendidikan ibu SMA, ibu memerlukan penjelasan terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan mual muntah yang ia rasakan, apabila mual muntah dirasakan semakin parah anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah

1.















2.










DS :
·        Klien mengatakan sering muntah (4 – 5 kali)/ setelah selesai makan
·        Klien mengatakan malas makan

DO:

·        Turgor kulit menurun.
·        Mukosa bibir kering.
·        Kenaikan berat badan I kg sejak kehamilan
·        BB sekarang 50 kg
·        BB sebelum hamil 49 kg
·        Hb 11 gr %








DS :
·        Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah

DO :
·        Klien hanya terbaring ditempat tidur
·        Lingkaran hitam tampak pada mata
Kehamilan
Pengaruh Hormon  
Menstimulasi CTZ pada hipothalamus  
Merangsang N. Vagus
Mual Muntah

Nutrisi, Cairan dan Elektrolit keluar dari tubuh
Asupan / intake tidak adekuat
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Mual Muntah
Nutrisi, cairan dan elektrolit keluar dari tubuh
Asupan / intake tidak adekuat
Energi menurun
Intoleran aktivitas
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh























Intoleran aktivitas









3.













4.














5.
DS :
·         Klien dan keluarga menanyakan tentang kondisi kehamilan berhubungan dengan kesehatannya 
·         Klien mengatakan merasa khawatir dengan keadaan yang selalu ingin muntah khususnya setelah habis makan
DO :
·         Wajah tampak tegang
·         Raut wajah murung







DS : -
DO : -




















DS : -
DO : -
Mual Muntah
Anoreksia
Perubahan Status Kesehatan
Kurang Informasi mengenai penyakit yang diderita
Koping individu tidak efektif menghadapi masalah (penyakit)
Cemas
Nausea&vomitus
berlebihan.  
Dehidrasi
Penurunan Vol.CES&Plasma
Hemokonsentrasi
Aliran darah ke jar.berkurang
Nutrisi & O2 ke jar.berkurang
Suplai O2 ke janin berkurang
Risiko terjadinyaFetal distres
Lepasnya Hormon kortisol
Merangsang sekresi asam lambung
Rusaknya mukosa lambung
Menstimulus CTZ
Nausea&vomite berlebihan
Asupan & intake tidak adekuat
Risiko tinggi terjaninya gangguan hambatan pertumbuhan & perkembangan
Cemas













Risiko terjadinya fetal distress













Risiko tinggi terjadinya hambatan tumbuh dan perkembangan janin.

Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah

No
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Ditemukan
Tanggal Teratasi

1.



2.


3.



4.

5.

Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d mual muntah

Intoleran aktivitas b/d penurunan energi metabolik

Cemas b/d kurang informasi dan koping individu tidak efektif

Risiko terjadinya fetal distress

Risiko tinggi terjadinya hambatan tumbuh dan perkembangan janin.

30-07-2004


30-07-2004



30-07-2004



30-07-2004

30-07-2004

-



-


30-07-2004



30-07-2004

30-07-2004

A.    Identitas Pasien
Nama                            : Ny. Elyana
Tempat tanggal lahir     : Gunung Agung, 14 Februari 1982
Jenis kelamin                 : Perempuan
Umur                             : 31 tahun
Pendidikan                    : SMA
Pekerjaan                      : Buruh
Status                            : Kawin
Agama                          : Islam
Alamat                          : Gunung Agung
Tanggal MRS                : 14-02-2013
Diagnosa Medis            : d/G3P1A gravid + 8-9 Minggu dengan HEG








B.     Sumber Informasi
Nama                            : Ny. Elyana
Umur                            : 31 tahun
Pekerjaan                      : Buruh
Agama                          : Islam
Pendidikan                    : SMA
Alamat                          : Gunung Agung



C.     Implementasi
1.      Pemeriksaan Umum
-          Kesadaran                   : Menurun / Lemah
-          Tekanan Darah            : 100/70
-          Nadi                            : 75 x /Menit
-          Pernafasan                   : 25 x /Menit
-          Suhu                            : 35,9o c
-          TB / BB                       : 155 Cm / 47 Kg